Rabu, 12 September 2012

KENAKALAN REMAJA
OLEH : YUNI LESTARI, SPd

Akhir-akhir ini kenakalan remaja menunjukkan gejala yang semakin meningkat baik secara kualitas maupun kuantitas, bahkan sekarang nampak semakin berani dan brutal, seperti penganiayaan, pembunuhan, perampokan, perkosaan, penodongan dan munculnya penjahat hyprotis. Ini hampir terjadi diseluruh pelosok tanah air dan selalu membawa korban jiwa dan harta benda.
Bila hal semacam ini kita biarkan dan berlangsung terus niscaya akan menjadi faktor rawan bagi kemajuan nasional.
1. Pokok Masalah
Kenakalan remaja adalah suatu fenomena/gejala dalam masyarakat yang dapat memberikan pengaruh yang negatif dan merupakan hambatan bagi perkembangan remaja itu sendiri, maupun perkembangan masyarakat suatu pembangunan bangsa (nation building and character building) dan secara langsung akan menyangkut nasib dan harapan hari depan generasi muda sebagai pewaris generasi yang sekarang.
Oleh karena itu cukup beralasan kalau kita bersama menganggap bahwa kenakalan remaja tersebut sebagai masalah nasional.
2. Latar Belakang Masalah
Kenakalan adalah akibat perkembangan perubahan sosial serta kemajuan teknologi dan komunikasi secara luas, serta di dukung oleh beberapa faktor yang dapat menjadi penyebabnya. Kiranya sudah dapat ditebak bahwa baik secara kuantitatif maupun kualitatif kenakalan remaja akan berkembang, ini apabila tidak ditanggulangi.
3. Pengertian Pokok
a. Kenakalan remaja adalah terjemahan dari istilah asing “ JUVE NILE DELIQUENSI” yang dirumuskan sebagai suatu perbuatan pula/tingkah laku yang bersifat asosial, artinya perbuatan yang melanggar norma-norma sosial, hukum dan agama. Sedangkan remaja yang dimaksudkan mereka yang berusia di atas 12 tahun di bawah 18 tahun dan belum lansia.
b. Kenakalan adalah berasal dari kata “nakal” adalah suatu kata yang menggambarkan suatu perbuatan yang dapat merugikan orang lain maupun dirinya sendiri.
Dalam perkataan sehari-hari sering juga menggunakan kata-kata jahat atau kejahatan yang juga dapat merugikan orang lain dan diri sendiri, jadi tidak ada perbedaan antara nakal dan jahat. Hanya istilah nakal digunakan bagi anak/remaja, sedangkan jahat digunakan bagi orang dewasa karena hal tersebut berkaitan dengan upaya hukum.
4. Penggolongan Remaja
Ada tiga golongan remaja yaitu :
1. Golongan menjelang remaja ( 7 – 12 tahun)
2. Golongan remaja ( 13 – 17 tahun)
3. Golongan remaja menjelang dewasa (18 – 21 tahun


5. Bentuk-bentuk kenakalan remaja dapat dibedakan menjadi 5 golongan.
1. Kenakalan biasa
2. Kenakalan yang menjurus pada pelanggaran/kejahatan
3. Kenakalan khusus
ad.1) Kenakalan biasa
misal : a. suka berkelahi
b. bolos sekolah
c. melempari rumah tetangga
d. bersikap tidak sopan
e. nonton film yang bukan golongan usianya
f. pergi tanpa pamit
g. berpakaian tidak rapi
ad.2) Kenakalan yang menjurus kepada pelanggaran/kejahatan
Adalah perbuatan yang benar-benar sudah menjurus kepada pelanggaran/kejahatan.
misal : a. mencuri barang/uang milik keluarga
b. pinjam barang/uang tidak dikembalikan
c. membawa kendaraan tanpa membawa surat-surat yang diwajibkan
d. mengancam guru
e. menganiaya orang tua
f. memalsu tanda tangan
g. main judi
h. mulai menentang
i. membentuk keluarga negatif
ad.3) Kenakalan khusus
Adalah perbuatan yang sudah mengarah kepada pelanggaran/kejahatan khusus
misal : a. hubungan seks diluar nikah
b. perkosaan terhadap perempuan dan anak-anak di bawah umur.
c. melarikan gadis
d. bermain judi
e. perampokan
f. penodongan
g. kejahatan hynotis
h. penyalahgunaan narkotik
6. Sebab dan faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja.
Pada umumnya sebab-sebab yang langsung dapat mengakibatkan kenakalan remaja dapat dibedakan dua kelompok diantaranya :


A. Faktor intern dan ekstern
B. Faktor secara tidak langsung yaitu faktor positif dan faktor negatif
adA.1) misal faktor intern
a. Cacat keturunan yang bersifat biologis
b. Pembawaan yang negatif dan sukar untuk dikendalikan serta perbuatan nakal
c. Pemenuhan kebutuhan pokok yang tidak seimbang dengan keinginan remaja, yang menimbulkan konflik pada dirinya.
d. Lemahnya kemampuan, pengawasan diri sendiri serta sikap menilai terhadap keadaan sekitarnya.
adB.2) contoh faktor ekstern
a. Masa cinta dan perhatian yang kurang terutama dari orang tua atau wali
b. Kegagalan dalam pendidikan pada lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat
c. Menurunnya wibawa orang tua atau wali
d. Pengawasan yang kurang dari orang tua atau wali, guru dan masyarakat
e. Keteledoran orang tua dan guru
f. Kurangnya sarana prasarana dan pemanfaatan waktu senggang para remaja
g. Cara mendidik anak tidak sesuai dengan perkembangan remaja oleh orang tua (wali, guru, masyarakat)
h. Cara-cara pendekatan kepada remaja yang tidak sesuai dengan perkembangan masyarakat
i. Terbukanya kesempatan terhadap minat buruk telah remaja untuk berbuat nakal
7. Pola penanggulangan kenakalan remaja
Berpedoman pada hal-hal yang diuraikan di atas maka disusunlah suatu pola penanggulangan kenakalan remaja yang dalam garis besarnya dapat diuraikan sebagai berikut :
A. Dasar Pendekatan
Kenakalan remaja adalah merupakan sebagian dari rangkaian sebab dan akibat dengan masalah lain dan adalah tingkah laku seseorang yang berada dalam masa pertumbuhan dan perkembangan meningkat, dimana lingkungan mereka sangat mempengaruhi terhadap sikap dan lingkungannya.
Dengan kata lain :
a. Kenakalan remaja bukan masalah yang berdiri sendiri
b. Belum dapat dipersamakan dengan kejahatan
c. Pelaku bukan lagi anak-anak dan belum dewasa
B. Ruang lingkup usaha penanggulangan
Sesuai dengan luas lingkup kompleknya masalah-masalah kenakalan remaja, usaha penanggulangannya meliputi usaha-usaha.


1. Pemindahan
2. Pembinaan khusus yaitu usaha-usaha penanggulangan kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkotika.
Sebagaimana dikatakan oleh para ahli kedua masalah tersebut adalah sejalan sehingga usaha kita antara lain :
1. Pendidikan Pranatal
Pendidikan Pranatal (dalam kandungan) termasuk usaha-usaha pendidikan dari orang tua terhadap calon anaknya, sehingga seorang ibu yang mengandung diharapkan jangan sampai terlibat dalam hal-hal
a. merokok
b. minum-minuman yang mengandung alkohol
c. berselisih dengan keluarga dan tetangga
d. membaca buku-buku sadis, cabul dan lain-lain
e. berzina
2. Pendidikan Pascanatal
Sesudah anak lahir kegiatannya baru tidur dan minum (menyusu)
Seperti telah disebutkan di atas bahwa pola-pola perilaku anak terbentuk tergantung dari sikap ibunya pada waktu menyusui putranya, sikap yang baik akan membentuk pribadi-pribadi yang optimis dan sebaliknya sikap yang negatif (kurang baik) akan menjadikan seorang anak yang pesimis.
3. Asuhan yang baik
Di dalam asuhan ini perlu adanya teguran kalau anak bersalah, dan pujian kalau anak tersebut baik, hanya saja jangan terlalu menyolok atau sebaiknya disesuaikan dengan watak (sikap anak)
4. Hubungan anak dengan orang tua yang harmonis
Adanya hubungan orang tua dan anak terutama secara emosional yang hangat merupakan suatu hal yang mengikat bagi anak terhadap keluarga, sehingga setiap dia berbuat sesuatu selalu ingat akan kepentingan keluarga.
5. Memberi contoh yang baik
Diharapkan dari semua orang tua memberi contoh yang baik, anak disuruh sembahyang tetapi orang tua sendiri tidak sembahyang, adalah hal yang tidak logis bagi anak, dengan kata lain orang tua harus konsekuen.
6. Kegiatan remaja yang sehat dan kontinyu
Untuk menghilangkan/mengisi waktu kosong perlu kegiatan remaja yang terus menerus dalam bidang kesenian, olahraga ketrampilan dan rekreasi sehat.



7. Perlu adanya masyarakat yang stabil.
Yang dimaksud dengan stabil meliputi bidang-bidang ekonomi sosial dan politik agar remaja tidak terombang ambing.
8. Menghadapi kemajuan teknologi secara positif
Adanya kemajuan sekarang harus digunakan sesuai dengan kepentingan manusia, fasilitas, mobil dll, bukan sekedar foya-foya tetapi harus digunakan sebagaimana mestinya, demikian juga soal mode, bukan suatu tujuan tetapi untuk kesenangan dan keindahan.
9. Membendung kebudayaan asing
Kebudayaan asing jelas dapat mempengaruhi mental remaja, secara gamblang remaja akan bingung memilih budaya yang harus diikuti, apakah kebudayaan Indonesia atau kebudayaan asing.
Memang harus diakui pencapaian kebudayaan itu mesti ada, yang penting ditekankan jangan begitu saja dijiplak, tetapi seyogyanya cukuplah hal-hal yang positif diambil.
10. Pendidikan umum
Dengan tidak mengurangi jasa dari para guru sekarang ini pendidikan di sekolah-sekolah jangan hanya berpusat pada ilmu pengetahuan saja, sehingga pendidikan agama sering diremehkan, padahal pemberian pelajaran agama merupakan dasar pokok pembentukan moral pribadi bagi anak kelak, tanpa disadari moral agama yang kuat sulit dibayangkan, bagaimana kepribadian anak itu dikemudian hari.
8. Usaha pencegahan (prevetif)
A. Usaha pencegahan yang bersifat umum
1. Usaha pembinaan remaja
- Pemberian pendidikan pranatal kepada orang tua terutama calon ibu anak.
- Pemberian pendidikan agama, pendidikan mental dan budi pekerti serta pengetahuan kecerdasan dan ketrampilan yang cukup kepada pribadi remaja dalam sekolah.
- Pemberian pendidikan kepada remaja dalam keluarga.
- Pemberian pendidikan kepada pribadi remaja dalam masyarakat.
2. Usaha perbaikan lingkungan dan kondisi yang ditujukan kepada terciptanya situasi dan kondisi yang menguntungkan bagi pertumbuhan dan perkembangan remaja secara sehat, usaha perbaikan dalam keluarga, sekolah dan masyarakat.
B. Usaha pencegahan yang bersifat khusus
1. Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan remaja dan lingkungannya.
2. Bimbingan dan penyuluhan secara intensif terhadap remaja dan orang tua.
3. Pendidikan khusus terhadap remaja yang sudah menunjukkan gejala-gejala kenakalan.
4. Usaha penindakan (repnosif)


a. Razia dan penanggulangan
b. Penyelidikan, pengusutan dan pemeriksaan
c. Dikembalikan ke keluarga atau ditahan sementara
d. Diajukan ke pengadilan (pengadilan anak-anak)
5. Pembinaan khusus (treatment), rehabilitasi/jenis dan proses kegiatan dalam bidang pembinaan khusus ini adalah :
a. Bimbingan kembali (re edukasi) dalam lembaga pendidikan khusus anak nakal
b. Pengembalian ke masyarakat
c. Penyaluran ke pendidikan dan atau pekerjaan
d. Pengawasan terus menerus dari orang tua pendidik dan segenap masyarakat
C. Instansi terkait dalam rangka upaya pembinaan pribadi remaja adalah :
1. Kepolisian (POLRI)
2. DIKNAS
3. KESBANG LINMAS
4. ULAMA
5. DEPKES