Jumat, 13 Juli 2012

PENGARUH LAYANAN KONSULTASI TERHADAP
KESULITAN BELAJAR SISWA

LINDA SUTIARINI*)

ABSTRAK

Siswa diharapkan dapat menyelesaikan pendidikan yang ditempuh sesuai dengan program dalam kurikulum sekolah dengan nilai yang memuaskan. Siswa Sekolah Dasar dan yang sederajat diharapkan dapat menyelesaikan pendidikan dalam jangka waktu enam tahun, sedangkan siswa SMP dan yang sederajat serta siswa SMA dan yang sederajat dapat menyelesaikan pendidikannya dalam kurun
Sebagian siswa ada yang tidak dapat menyelesaikan program pendidikannya sesuai dengan yang diharapkan. Sebagian siswa ada yang dapat menyelesaikan pendidikannya sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan tetapi prestasi yang dicapai kurang memuaskan. Kegagalan siswa tersebut disebabkan oleh berbagai faktor. Kegagalan belajar yang dihadapi oleh siswa merupakan salah satu indikator bahwa siswa tersebut mengalami kesulitan belajar.
Fenomena ini harus mendapat perhatian dari semua pihak. Usaha untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar menjadi tanggung jawab bersama antara wali kelas, guru mata pelajaran, guru bimbingan konseling serta orang tua. Untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar guru mata pelajaran dapat membantu melalui kegiatan remidial teaching, sedangkan guru bimbingan konseling dapat memberikan layanan konsultasi. Pemberian layanan konsultasi tersebut diharapkan mampu untuk mengurangi kesulitan belajar yang dihadapi siswa.
Penelitian ini menggunakan format penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilakukan, karena melalui penelitian tindakan kelas, baik intervensi perbaikan yang dilakukan, maupun dampaknya kepada (a) penumbuhan kemampuan melakukan Self-Regulated Learning, maupun (b) pemanfaatannya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dalam sesuatu Mata Pelajaran tertentu langsung dihayati secara bersama-sama oleh Dosen dan Mahasiswa sepanjang rentang transaksi pembelajaran. Penelitian Tindakan Kelas ini dapat memenuhi kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan itu dalam 3 siklus pembelajaran.
Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi kesulitan belajar yang dialami oleh siswa agar mereka dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi tanpa mengalami kesulitan yang dapat menghambat dalam belajarnya.
Penelitian dilakukan pada siswa kelas 7A SMP Negeri 6 Tahun Pelajaran 2011-2012, dimulai pada bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah para siswa diberikan layanan konsultasi prestasi mereka dapat meningkat dibandingkan semester sebelumnya.
Saran disampaikan kepada para konselor sekolah hendaknya melakukan layanan konsultasi untuk semua kelas dan semua jenjang sehingga prestasi siswa akan meningkat karena kesulitan yang dihadapi oleh siswa menjadi menjadi berkurang. Konsulti dapat berasal dari orang tua, guru atau teman konseli.

Kata Kunci : kesulitan belajar, konsultasi bimbingan konseling

PENDAHULUAN
Siswa- siswi SMP menurut kategori umur termasuk usia remaja awal yang pada hakekatnya mempunyai kebutuhan spesifik dalam tumbuh dan kembangnya yaitu masa perubahan. Usia dimana menimbulkan ketakutan, masa tidak realistis dengan emosi meningkat untuk pemahaman diri (Hurlock, E B.1998). Peningkatan sumber daya manusia dimulai dari tingkat yang paling rendah yaitu ketika masih duduk di bangku sekolah. Pada proses dimana siswa menyesaikan pendidikannya siswa biasanya dihadapkan pada masalah dalam perkembangan dan belajarnya sebagai seorang remaja sekaligus sebagai seorang pelajar yang dapat menyelesaikan pendidikannya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dalam kurikulum dengan hasil yang memuaskan. Menurut Sriami (2005)” Untuk Mencapai keselarasan dalam mencapai tujuan belajar dengan tugas- tugas perkembangan pribadi perlua adanya layanan bimbingan konseling”.
Penelitian Sriami ini telah menyatakan bahwa layanan bimbingan konseling diperlukan dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Beberapa penelitian yang telah dijalankan oleh Yuni Lestari dalam PTBK yang berjudul Upaya mengurangi kesulitan belajar siswa melalui layanan konsultasi bimbingan dan konseling pada siswa kelas 7A SMPN 4 Blitar tahun pelajaran 2009- 2010 menunjukkan bahwa layanan konsutasi dapat mengurangi kesulitan belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan adanya perubahan diri dari cara berpikir anak dalam bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri akan kesadaran untuk lebih maju dalam belajar karena belajar adalah kewajiban dan merupakan tugas perkembangan yang harus dapat ia lalui dengan baik sehingga ia mempunyai masa depan yang terarah. Penelitian yang akan dijalankan ini memberikan penekanan terhadap klien dalam menyelesaikan masalah belajarnya
melalui layanan konsultasi.
Masalah yang sering dihadapi oleh siswa siswi SMP Negeri kota Blitar adalah banyaknya siswa yang mengalami kesulitan belajar hal ini ditandai dengan nilainya dibawah kriteria ketuntasan minimal, banyak siswa yang membolos, acuh-tak acuh terhadap pelajaran, lambat dalam mengumpulkan tugas bahkan banyak juga yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru, sehingga jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan siswa tersebut tidak naik kelas. Sehingga rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana pengaruh layanan konsultasi terhadap kesulitan belajar siswa?
Mengutip pendapat Ahmad Sudrajat dalam kesulitan belajar dan bimbingan belajar yang dimuat dalam http://www.bimbingan konseling indonesia.com menjelaskan bahwa kesulitan belajar siswa mencakup pengertian yang luas, diantaranya : (a) learning disorder; (b) learning disfunction; (c) underachiever; (d) slow learner, dan (e) learning diasbilities. Siswa yang mengalami kesulitan akan nampak dari gejala-gejala yang dimanifestasikan dalam bentuk perilaku. Perilaku tersebut menunjukkan adanya tanda-tanda mengalami kesulitan belajar.
Syamsuddin (2003: 307) mengungkapkan bahwa siswa diduga mengalami kesulitan belajar jika siswa yang bersangkutan tidak berhasil mencapai taraf kualifikasi hasil belajar tertentu (berdasar ukuran kriteria keberasilan). Sedangkan Djamarah (2008: 235) mengungkapkan bahwa kesulitan belajar adalah suatu kondisi dimana peserta didik tidak dapat belajar secara wajar disebabkan adanya ancaman, hambatan atau gangguan dalam belajar. Dalyono (2005: 229) mengungkapkan bahwa kesulitan belajar adalah keadaan dimana anak didik tidak dapat belajar sebagaimana mestinya. Berdasar uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar adalah dimana peserta didik mengalami hambatan sehingga peserta didik tidak dapat belajar dengan wajar yang mengakibatkan tidak tercapainya suatu hasil belajar yang ditentukan.
Menurut Fullmer dan Bernard (dalam Marsudi, 2003: 124- 125) merumuskan tujuan konsultasi sebagai tujuan bimbingan di sekolah, salah satunya adalah mengembangkan dan menyempurnakan lingkungan belajar bagi siswa, orang tua dan administrator sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa adanya pemahaman bahwa layanan konsultasi sangat diperluakan dalam mengatasi kesulitan belajar siswa.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 6 Blitar. Subjek penelitian adalah siswa kelas 7A yang berjumlah 41 siswa terdiri dari 18 siswa perempuan dan 23 siswa laki-laki. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2011/2012. Penelitian ini dilakukan oleh guru Bimbingan Konseling dan wali kelas 7A sebagai kolabator. Kehadiran wali kelas dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menjaga keobjektifan penelitian, sehingga tujuan penelitian tindakan kelas ini dapat dicapai dengan optimal.
Penelitian ini direncanakan sekitar 10 kali satu jam efektif karena subyek penelitian berjumlah 10 orang, diperkirakan satu orang memerlukan waktu 1 jam. Sepuluh jam tersebut direncanakan dilaksanakan selama 3 hari. Kegiatan ini dilaksanakan diluar jam pembelajaran karena yang menjadi subyek tindakan adalah wali murid. Siklus pertama dilaksanakan pada bulan Januari minggu pertama, siklus kedua pada bulan Maret minggu pertama.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Langkah awal sebelum pelaksanaan layanan, terlebih dahulu konselor merencanakan tahap-tahap kegiatan. Tahap-tahap tersebut adalah :

a. Perencanaan
Dalam tahap ini konselor mencari data tentang orang tua siswa yang mengalami kesulitan belajar.Analisis data siswa yang mengalami kesulitan belajar diperoleh dari nilai rapor semester ganjil kelas 7A tahun pelajaran 2011-2012 dalam bentuk kumpulan nilai sehingga diperoleh data akademik siswa, selain itu melakukan wawancara dengan orang tua untuk mencari informasi tentang siswa/anaknya. Sebelum mengadakan wawancara dengan orang tua siswa konselor mendata siswa yang mengalami kesulitan belajar dengan tanda-tanda : (1) nilai dibawah rata-rata kelas, (2) nilai dibawah KKM (3) lambat dalam mengumpulkan tugas (4) bersikap tidak wajar, acuh terhadap tugas, berdusta jika tidak dapat memenuhi tugas sekolah (5) membolos (6) sering datang terlambat (7) gejala emosi kurang wajar, pemurung, mudah tersinggung, nilai jelek tidak sedih atau menyesal (8) lower. Dalam mengatur pertemuan konselor telah membuat dan melaksanakan apa yang dijadwalkan. Dari hasil penelitian diperoleh data 85% mengalami kesualitan dalam belajar.

b. Pelaksanaan
Pada layanan konsultasi, proses layanan dilakukan dua tahap. Yaitu pertama proses konsultasi antara konselor dan konsulti, dan yang kedua proses penanganan oleh konsulti terhadap pihak ketiga yang memiliki masalah Instrumen yang digunakan adalah angket orang tua, angket guru daftar nilai kelas 7A. Hasil dicatat dalam buku konsultasi orang tua.

c. Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan sekitar satu bulan setelah orang tua diundang ke sekolah, dengan harapan selama satu bulan sudah ada perubahan yang terjadi pada siswa-siswa tersebut. Evaluasi dilaksanakan menggunakan angket pengamatan guru dan hasil nilai ulangan rapor semester genap, karena indikator keberhasilan dari layanan konsultasi ini adalah adanya peningkatan nilai raport, nilainya minimal sama dengan KKM dan nilai yang dicapai minimal sama dengan rata-rata kelas.
Hasil dari evaluasi menyatakan bahwa siswa- siswi sulit untuk belajar rutin dan sebagin besar jarang melaksanakan belajar kelompok.Untuk selanjutnya untuk siklus yang kedua, siswa sebagian besar siswa sudah mulai mempunyai rasa tanggung jawab dengan membuat jadwal dan belajar jadi pekerjaan.

d. Analisis Hasil Evaluasi
Tujuan dari analisa adalah mempertimbangkan upaya tindak lanjut yang akan dilakukan sehubungan penyelesaian masalah siswa. Berdasarkan analisa yang dilakukan konselor dari hasil angket pengamatan guru pada tahap evaluasi diperoleh hasil analisa. Tujuan dari analisa adalah mempertimbangkan upaya tindak lanjut yang akan dilakukan sehubungan penyelesaian masalah siswa. Berdasarkan analisa yang dilakukan konselor dari hasil angket pengamatan guru pada tahap evaluasi diperoleh hasil analisa siswa yang mengalami perubahan yang signifikan dan positif dalam mengecek kemajuan siswa dalam mengikuti pelajaran di kelas

e. Tindak Lanjut
Tindak lanjut dari hasil layanan konsultasi adalah jika hasilnya sudah sesuai dengan yang diharapkan maka kegiatan layanan konsultasi dianggap berhasil dan sukses tetapi jika hasil yang dicapai tidak maksimal maka masalah siswa bisa di referal atau dirujuk kepada pihak-pihak yang lebih berwenang. Hasil layanan konsultasi dalam penelitian diuraikan dalam pembahasan. dapat melihat bahwa mayoritas dari siswa yang mengalami kesulitan belajar tersebut berdasarkan angket pengamatan guru perilaku belajarnya meningkat lebih baik, dengan asumsi bahwa dengan lebih baiknya perilaku belajar mereka kesulitan belajar mereka akan semakin berkurang sehingga akan lebih baik prestasi yang dicapai.
Hasil dari layanan konsultasi juga dapat dilihat pada perolehan nilai raport semester genap. Semua siswa yang mendapat layanan konsultasi melalui orang tuanya nilai rata-ratanya semua meningkat, dan kesulitan belajar yang dialami pada semester ganjil dapat terkurangi. Indikatornya adalah nilai yang dicapai minimal sama dengan KKM, bahkan banyak yang diatas KKM dan nilai rata-rata yang dicapai meningkat. Perbandingan nilai raport dari siswa-siswa yang mengalami kesulitan belajar dapat.

KESIMPULAN DAN SARAN
Dari data dan analisis hasil evaluasi dalam penelitian tindakan kelas terhadap upaya mengurangi kesulitan belajar siswa dengan menggunakan layanan informasi dapat diketahui bahwa terjadi pengurangan kesulitan belajar dan perbaikan cara belajar yang signifikan. Pada siklus I memang belum begitu nampak pada nilai raport hanya ada perbaikan cara belajar berdasarkan angket pengamatan guru. Pada siklus 2 ada peningkatan yang cukup bagus mayoritas siswa sudah dapat melakukan perbuatan belajar yang baik dan meningkat dibandingkan siklus 1. Dalam nilai raport semester genap juga ada peningkatan yang signifikan. Nilai yang dicapai meningkat, rata-rata meningkat, nilai yang dicapai juga diatas KKM yang sudah ditentukan. Hal ini mengisyaratkan bahwa layanan konsultas berpengaruh terhadap kesulitan belajar yang dihadapi oleh siswa sehingga nilai yang dicapai lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa layanan konsultasi dapat mengurangi kesulitan belajar siswa. Sehingga disarankan konselor sekolah selalu melaksanakan layanan konsultasi ini setiap semester genap, sehingga nilai yang dicapai pada semester genap dapat lebih baik.

Daftar Pustaka

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Panduan Pengembangan Diri. Jakarta: BSNP dan Pusat Kurikulum

Gunarsa, Singgih. 2007. Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia

http://www.bimbingan konseling indonesia.com diakses tanggal 23 Mei 2009
Marsudi, Saring. 2003. Layanan Bimbingan Konseling di Sekolah. Surakarta Muhammadiyah University Press

Prayitno. 2004. Layanan Konseling. Padang: Bimbingan Konseling FIP

Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar- dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
`Rineka Cipta

Linda Sutiarini adalah guru SMPN 1 Blitar peserta workshop pengembangan karir PTK DIKDAS MGBK KOTA BLITAR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar